Perbedaan Ethereum dan Ethereum Classic: Mana yang bagus ?

Bingung memilih antara Ethereum dan Ethereum Classic untuk investasi kripto Anda? Pelajari perbedaan keduanya dan putuskan mana yang lebih baik untuk Anda.

Perbedaan Ethereum dan Ethereum Classic: Mana yang bagus ?
Perbedaan Ethereum dan Ethereum Classic: Mana yang bagus ?

Ethereum dan Ethereum Classic adalah dua bentuk blockchain yang sangat berbeda meski terkait. Ethereum dikenal sebagai blockchain terkemuka ke-2 di dunia sesudah Bitcoin, dan mempunyai nilai pasar sekitar US$192 miliar. Ethereum Classic (ETC), sebaliknya, ialah versi sebelum fork dari Ethereum. Ini artinya ETC adalah kelanjutan langsung dari Ethereum versi aslinya yang diluncurkan tahun 2015.

Kunci Penting

  • Ethereum adalah blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$192 miliar.
  • Ethereum Classic (ETC) adalah kelanjutan dari platform Ethereum asli, yang muncul setelah insiden peretasan The DAO pada tahun 2016.
  • Ethereum Classic beroperasi menggunakan mekanisme konsensus Proof of Work (PoW), sementara Ethereum telah beralih ke Proof of Stake (PoS).
  • Ethereum Classic memiliki suplai token terbatas hingga 210 juta, sedangkan Ethereum tidak memiliki batas maksimum.
  • Ethereum Classic memegang teguh prinsip 'code is law', di mana kontrak pintar tidak dapat diubah oleh pihak ketiga.

Apa itu Ethereum Classic?

Ethereum Classic (ETC) adalah jaringan blockchain terdesentralisasi. Ini terbuka untuk siapa pun dan memungkinkan pengembangan aplikasi keren. ETC didirikan pada tahun 2015 untuk menjadi bagian dari Ethereum aslinya.

Cikal Bakal Ethereum Classic

Tahun 2016, kasus peretasan The DAO sempat guncang dunia blockchain. The DAO berhasil kumpulkan $150 juta, tapi peretas curi uang sekitar $50 juta.

Peretasan DAO

Setelah peretasan, komunitas Ethereum bingung mencari solusi. Akhirnya, melalui voting, mayoritas mendukungi untuk hard fork. Mereka ingin pisahkan Ethereum menjadi dua dan pulangkan uang yang hilang.

Prinsip 'Code is Law'

Tapi, tidak semua setuju. Sebuah kelompok lebih suka menjaga Ethereum asli tanpa hard fork. Muncullah Ethereum Classic, menegaskan kontrak pintar harusnya tidak bisa diubah siapa-siapa.

Sejarah Ethereum dan Ethereum Classic

Ethereum mulai berjalan pada 2014 oleh Vitalik Buterin. Ini adalah platform blockchain. Tujuannya adalah menjadi landasan bagi aplikasi terdesentralisasi dan kontrak pintar. Dalam beberapa tahun, Ethereum menjadi blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin.

Vitalik adalah seorang programmer muda Rusia-Kanada. Dia memperkenalkan Ethereum sebagai platform baru. Platform ini untuk membuat dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi. Teknologi blockchain digunakan.

Peluncuran Ethereum

Vitalik Buterin memperkenalkan Ethereum. Dia menjabarkannya sebagai platform yang dapat diprogram. Platform ini untuk aplikasi terdesentralisasi. Ini menggunakan teknologi blockchain.

Ethereum diciptakan untuk merevolusi dunia digital. Bukan hanya sebagai alat pembayaran, tapi sebagai infrastruktur. Infrastruktur untuk aplikasi yang rumit dan lebih berkesinambungan.

Hard Fork Kontroversial

Pada 2016, The DAO, sebuah aplikasi Ethereum, di-hack. Hacker mencuri dana senilai US$50 juta. Komunitas Ethereum memutuskan untuk melakukan hard fork. Mereka ingin mengembalikan dana yang hilang.

Hard fork ini membuat dua blockchain Ethereum yang berbeda. Ini menghasilkan Ethereum baru dan Ethereum Classic. Kejadian ini menimbulkan perdebatan dan kontroversi.

Kelahiran Ethereum Classic

Sebagian kecil dari komunitas asli Ethereum bersikeras tidak setuju. Mereka memilih untuk tetap menggunakan blockchain asli. Mereka meneruskan pengembangan dan menamainya Ethereum Classic.

Ethereum Classic mengutamakan prinsip "code is law". Ini berarti blockchain tidak bisa diubah walaupun terjadi kesalahan. Pilihan ini menunjukkan perbedaan pendapat di komunitas crypto.

Perbedaan Ethereum dan Ethereum Classic: Mana yang lebih baik?

Ethereum dan Ethereum Classic berbeda dalam banyak hal, contohnya:

Token Asli: ETH vs ETC

ETH adalah token asli Ethereum. Sedangkan ETC adalah token asli Ethereum Classic. Saat ini, harga ETH lebih mahal dibanding ETC.

ETH dijual sekitar $1.800 per token, sedangkan ETC hanya sekitar $18,28 per token.

Pasokan Maksimum

Pasokan maksimum ETC adalah 210,7 juta token. Sedangkan ETH tidak memiliki batas maksimum dalam pasokan.

Mekanisme Konsensus

ETC mengandalkan mekanisme konsensus PoW. Sementara ETH, setelah pembaruan The Merge, beralih ke PoS.

Filosofi Desain

ETC menerapkan filosofi "Code is Law". Ini berarti blockchain tidak boleh diubah, walaupun terjadi insiden seperti peretasan.

ETH jauh lebih fleksibel. Mereka lebih terbuka untuk menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.

Mengenal perbedaan ini penting sebelum Anda memilih untuk berinvestasi. Setiap platform memiliki kelebihan dan tantangan unik.

Keunggulan dan Tantangan Ethereum

Ethereum adalah salah satu blockchain terbaik di dunia. Ia sangat dikenal dan dihormati banyak orang. Pengembang dari seluruh dunia bekerja sama di dalamnya.

Sejak lama, Ethereum telah menjuarai sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi). Ini juga menjadi tempat terbaik untuk mengembangkan dapps.

Dominasi DeFi dan Dapps

Ethereum dikenal luas karena DeFi-nya. Ia mengendalikan sekitar 60% dari uang yang terkunci di DeFi. Jumlah ini mencapai $30 miliar!

Ada lebih dari 700 protokol berbeda di Ethereum samai Februari 2023. Ini membuktikan bahwa Ethereum adalah raja di decentralized finance.

Masalah Skalabilitas

Namun, ada masalah dengan banyaknya transaksi. Ethereum Classic hanya bisa proses 12 sampai 15 transaksi per detik. Ini bisa jadi masalah besar di masa depan.

Masa Depan Ethereum

Ethereum sedang mengembangkan solusi untuk masalah ini. Mereka akan beralih ke sistem proof of stake. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan skalabilitas dan keamanan Ethereum.

Keunggulan dan Tantangan Ethereum Classic

Ethereum Classic (ETC) sangat menghormati prinsip 'Code is Law'. Artinya, blockchain-nya tidak bisa diubah walaupun ada upaya peretasan. Bagi sebagian orang, ini adalah keunggulan besar dari ETC.

Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan adalah fokus utama Ethereum Classic. Mereka menggunakan proof of work (PoW) untuk menjaga transaksi tetap aman. Walaupun kini menghadapi ancaman seperti serangan 51%, ETC terus berusaha menjaga keamanannya.

Keterbatasan Skalabilitas

Satu tantangan besar bagi Ethereum Classic adalah keterbatasan akan skalabilitas. PoW yang mereka gunakan membuat transaksi jadi lebih lambat dan biaya gasnya lebih tinggi dari Ethereum. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan dApps di platform ETC.

Prospek Investasi di ETH dan ETC

Kapitalisasi Pasar ETH vs ETC

Ethereum (ETH) jauh lebih unggul daripada Ethereum Classic (ETC) dalam kapitalisasi pasar. ETH punya nilai pasar sekitar US$192 miliar, sementara ETC hanya sekitar US$2,7 miliar. Perbedaan besarnya ini menunjukkan bahwa pasar kripto didominasi oleh Ethereum.

Potensi Pertumbuhan

Ethereum adalah blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin. Ia memiliki ekosistem yang lebih besar dan beragam. Ribuan pengembang dan ratusan dApp mendukung Ethereum, memberi proyek ini potensi pertumbuhan yang tinggi.

Di sisi lain, Ethereum Classic lebih terbatas. Ia punya komunitas yang lebih kecil dan pemanfaatan yang lebih rendah.

Risiko Investasi

Ethereum Classic memegang teguh prinsip 'Code is Law'. Tetapi, itu membawa tantangan tersendiri bagi keamanan proyek ini. ETC menghadapi serangan 51% yang sukses, meningkatkan keraguan pada keamanan jaringannya.

Ethereum, dari sisi lain, dianggap lebih aman. Ia didukung oleh komunitas kuat dan ribuan pengembang. Ini mengurangi risiko investasi pada Ethereum dibanding Ethereum Classic.

Kesimpulan

Di akhir pembahasan, Ethereum dan Ethereum Classic memang berbeda. Ethereum lebih populer dan memiliki nilai pasar US$192 miliar. Sementara itu, Ethereum Classic bernilai US$2,7 miliar saja. Ada juga perbedaan di jumlah pasokan token, di mana Ethereum Classic hanya memiliki 210 juta token. Sedangkan Ethereum tidak terbatas.

Ethereum Classic menganut prinsip "code is law". Ini berarti mereka tidak akan ubah transaksi meskipun ada peretasan. Ethereum lebih fleksibel dan bisa atasi masalah demi kebaikan bersama. Karena itu, kepercayaan pengguna bisa terpengaruh.

Secara umum, Ethereum lebih unggul dibanding Ethereum Classic. Ini terlihat dari pasar, pasokan token, dan pengembangan DeFi serta dapps. Namun, Ethereum Classic tetap menarik buat yang nilai prinsip keunggulan non-interaksi blockchain.

FAQ

Apa itu Ethereum Classic?

Ethereum Classic (ETC) adalah versi sebelum terjadinya hard fork di Ethereum. Ini terjadi pada 2015. ETC punya jaringan blockchain terdesentralisasi. Ini memungkinkan pembuatan kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi.

Apa perbedaan utama antara Ethereum dan Ethereum Classic?

Ethereum dan Ethereum Classic berbeda dalam hal filosofi dan mekanisme konsensus. Ethereum lebih maju dengan komunitas pengembang yang besar. Sedangkan Ethereum Classic memegang teguh prinsip 'Code is Law'.

Mengapa Ethereum Classic lahir?

Ethereum Classic muncul setelah hard fork kontroversial di Ethereum pada 2016. Ini terjadi akibat peretasan DAO. Bagian pengguna dan pengembang Ethereum memilih untuk tetap setia pada blokchain yang tidak diubah, yang kini kita kenal sebagai Ethereum Classic.

Apa kelebihan Ethereum dibandingkan Ethereum Classic?

Ethereum punya kapitalisasi pasar yang lebih besar dibanding Ethereum Classic. Ia unggul di sektor DeFi dan sering digunakan untuk aplikasi. Ini membuat banyak pengembang memilihnya.

Apa kelebihan Ethereum Classic dibandingkan Ethereum?

Ethereum Classic lebih menonjolkan prinsip 'Code is Law' di mana mereka hargai ketidakbisaan untuk mengubah jaringan. Bagi penganut prinsip itu, Ethereum Classic menjadi pilihan karena stabilitasnya dalam kebijakan tersebut.

Mana yang lebih baik untuk berinvestasi, Ethereum atau Ethereum Classic?

Ethereum (ETH) jelas unggul dengan kapitalisasi pasar yang jauh lebih besar. Tapi, keputusan berinvestasi di mana-mana berisiko. Investasi di Ethereum atau Ethereum Classic butuh analisis dan pertimbangan teliti.